TUKANG KEBUN YANG DINAUNGI AWAN
Ramadhan bulan dilipat gadakan segala amal perbuatan. Demikain juga dalam menjalankan sedekah bagi orang yang membutuhkan. Dibulan Ramadhan, perintah berpuasa dan menunaikan zakat terutuang dalam rukun Islam. Oleh karenanya, Ramadhan menjadi bulan pembelajaran. Hanya orang-orang terpilih saja yang memanfaatkan kesempatan tersebut.
“Pak, saya mau sedekah buat tim medis covid-19!” ujar seorang ibu dengan segala keterbatasannya. Mungkin ia seorang yang tidak punya harta lebih. Bahkan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, dibulan Ramadhan ini, ia harus bertopang dengan cara jualan lontong dan gorengan. “Mohon maaf, bila nilanya tidak seberapa, ya, Pak.”
Subhanallah. Penggalan kata tersebut keluar dari seorang wanita sederhana, saat pandemi saat ini. Siapakah yang menggerakan hatinya, hingga ia rela berbagi harta dari yang sedikit yang ia punya?
Mungkin banyak orang-orang baik, yang dengan segala keterbatsan masih tetap ingin menjalankan sedekah. Hal-hal semacam itu, tentu membuat hati kita tersentuh. Keimanan seseorang lah, yang menggerakan, hingga mereka tetap ingin berlomba menjadi yang tebiak dihadapan Allah Swt.
Seperti apa keutamaan sedekah di bulan Ramdhan?
Bagi yang bersedekah di bulan suci ini, makan ia sudah mendapat pahala sedekah yang utama. Sebagaimana diriwayatkan oleh Nabi Muhammad. Beliau pernah ditanya tentang sedekah yang paling utama. Ketika itu beliau menjawab,
"Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadan."
(H.R Al-Baihaqi).
Dalam bersedekah tidak akan ada orang yang jutuh miskin. Malah sebaliknya! Orang-orang yang rajin dan ikhlas bersedekan, maka Allah akan lipat gandakan pahalanya. Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an.
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
(QS Al Baqarah : 261)
Selain mendapatkan pahala yang utama dan berlipat ganda. Orang yang bersedekah di bulan Ramadhan, Allah akan angkat kedudukannya. Tidak hanya rejeki yang berlimpah, namun pelakunya akan mendapat kemuliaan. Sebagaimana tertuang dalam kisah Hadits Qudsi berikut ini :
Suatu hari, seorang musafir berjalan di padang pasir. Tidak lama kemudian, dia mendengar suara dari langit,
“Siramlah kebun di Fulan.”
Tiba-tiba hujan turun dengan deras, menyirami kebun milik di fulan yang disebutkan namanya oleh suara yang terdengar dari langit.
Karena keheranan, musafir itu datang menghampiri pemilik kebun yang baru saja diguyur hujan.
“Siapa namamu?”
“Fulan.”
“Mengapa bertanya tentang namaku?”
“Aku mendengar suara di langit yang memerintahkan hujan. ‘Siramlah kebun milik si fulan’, yaitu manamu. Amalan apa yang engkau perbuat?”
“Tanaman yang tumbuh dari kebun, aku bersedekah sepertiganya, aku makan bersama keluargaku sepertiganya, lalu aku biarkan sepertiganya.”
- - -
Dari kisah ini, kita dapat mengambil sebuah hikmah, bahwa sedekah akan medatanfkan keberkehan. Orang yang bersedekah, hartanya tidak akan habis. Allah akan menjaga dan memberikan jalan kelancaran rejeki yang akan ia dapatkan. Selain mendapat pahal, orang yang bersedekah akan mendapat kemuliaan dari apa yang diperbuatnya.
#hikmahramadhan
#Ramadhan1441H
#arikuntoblog
#arikuntoberbagi
#berbagikebaikan
- - -
Salurkan zakat, infak, sodaqoh, dan waqaf anda melalui Yayasan Sahabat Madani Mandiri
Bank BNI Syariah
845 122 086
a.n Sahabat Madani Mandiri
Info dan konfirmasi ke 0811 8495 598
Refensi : 60 Hadits Qudsi untuk Anak, Al-Kautsar, Muhammad Yasir LC
Refensi : 60 Hadits Qudsi untuk Anak, Al-Kautsar, Muhammad Yasir LC
0 Response to "TUKANG KEBUN YANG DINAUNGI AWAN"
Post a Comment