MENGHADAPI PERBEDAAN PENDAPAT


DAY16

Gawat. Kemarin adalah rekor pencaian orang terpapar Covid-19 tertinggi di Indonesia! Sebuah yang tentunya membuat kita semua prihatin. 
 “Pada 9 Mei 2020 jam 12.00 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 533 kasus menjadi 13.645 orang,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Acmad Yurianto.

Sayangnya, trend peningkatan kasus tersebut tidak diimbangi dengan kebijakan pengetatan kembali PSBB. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Kabar transportasi umum akan kembali dibuka, justru membuat para sebagian nitizen terheran-heran. Terlepas dari itu semua, menjaga anggota keluarga adalah yang terpenting yang dapat dilakukan, agar tidak tertular covid-19 ini.  Bagaimana seharusnya bersikap?

Setiap manusia adalah pemimpin. Pada bagian terkecil, seorang adalah pemimpin bagi diri dan keluarganya. Karena kelak kita akan dimintai pertangung jawabannya. Manusia bertanggung jawab terhadap apa yang ia perbuat.  Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Muddatstsir: 38).
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.”

Kembali tanyakan pada diri kita. Apakah maksimal dalam melakukan penjagaan terhadap anggota keluarga. Jangan-jangan ketidak pedulian terhadap pandemi ini, bisa mengakibatkan berkembangnya pandemi di lingkungan tempat tinggal sendiri.
Memberi edukasi yang tepat dan menegakkan aturan dalam keluarga, menjadi hal yang perlu diperhatian. Coba lihat, apakah anggota keluarga sudah selalu rajin mencuci tangan? Tidak melakukan kontak dengan orang lain di luar rumah? Jika hal-hal kecil sudah di atur dari dalam rumah, niscaya setiap keluarga akan terhindar dari penularan. Ayah, sebagai pemimpin keluarga, punya peran yang sangat penting dalam usaha mengontrol ksehatan anggota keluarganya di rumah. Sebagaimana dicontohkan, bahwa Rasulullah adalah orang yang sangat baik terhadap anggota keluarganya.  HR at-Tirmidzi (no. 3895) dan Ibnu Hibban (no. 4177), dinyatakan shahih oleh Imam at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Syaikh al-Albani.

 “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluargaku.”

Menghadapai pandemi ini, banyak kebijakan-kebijakan yang dirasa tumpang tindih, satu sama lain. Tidak sesuai antara kebijakan, bahkan bisa jadi bertentangan. Lalu apa yang harus dilakukan? 
Sebagai musliam yang baik, harus mengikuti keputusan pimpinan dan orang-orang yang berilmu. Namun apabila masih ada perbedaan, maka kita harus mengembalikannya kepada Allah dan Rasulullah, sebagaimana tertuang dalam Al-qur’an (QS. An-Nisa : 59)

“Dan jika kalian berselisih pendapat tentang suatu masalah, kembalikanlah kepada Allah dan RasulNya.” 
Dalam sebuah kisah, Rasulullah juga pernah meminta untuk tetap dirumah, saat menghadapi pandemi seperti kejadian saat ini. Dalam sebuah hadits disebutkan. 
“Dari Siti Aisyah RA, ia berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW perihal tha‘un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, dahulu, tha’un adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Maka tiada seorang pun yang tertimpa tha’un, kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar serta mengharapkan ridha-Nya seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan menimpanya selain telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,” (HR. Bukhari, Nasa’i dan Ahmad).
Menghadapai pandemi, seluruh lapisan masyarakat harus berperan serta danlam menghadapinya. Apabila pandemi dirasakan masih ada dalam lingkungan, sudah selayaknya kita tetap waspada, dengan menjaga diri dan keluarga. Sabar dan ikhlas dalam menghadapi pandemi juga hal yang harus senantiasa dilakukan. Kita terus berdoa, semoga Allah segera mengangkat semua penyakit dan bisa kembali pada kehidupan normal. Aamiin. 



Simak selengkapnya disini. Klik 
https://muslim.or.id/14595-potret-suami-ideal-dalam-rumah-tangga.html.
https://www.madaninews.id/11213/hadits-anjuran-rasulullah-untuk-tetap-di-rumah-selama-wabah-penyakit.html

#hikmahramadhan
#Ramadhan1441H
#arikuntoblog
#arikuntoberbagi
#berbagikebaikan

- - -

Salurkan zakat, infak, sodaqoh, dan waqaf anda melalui Yayasan Sahabat Madani Mandiri

Bank BNI Syariah
845 122 086
a.n Sahabat Madani Mandiri
Info dan konfirmasi ke 0811 8495 598

0 Response to "MENGHADAPI PERBEDAAN PENDAPAT"

Post a Comment