KEBUN SURGA KITA


#DAY11

Pandemi saat Ramadhan membuat kita lebih banyak di rumah. Salah satu zona yang menjadi favorit kebersamaan adalah dapur dan kebun. Ternyata kedua zona tersebut memilki hubungan yang sangat erat.  

“Bekas potongan seledri dan daun bawangnya bisa di tanam lagi, Bi!” jelas Neng.

Sebelumnya kami memang terinspirasi dari sebuah video artikel, membuat ketahanan pangan di rumah. Segera saya tanam hasil potongan tersebut di kebun. Setelah beberapa hari diperhatikan dan disiram, tunasnya mulai tumbuh. Subhanallah… Tentunya ada perasaan senang. Foto dalam profil adalah foto yang saya ambil pagi ini. 

Mengapa hal seperti itu, baru terpikir kembal saat karantina pandemi, ya? Padahal, sudah paham cukup lama paham untuk mendaur ulang segala sampah organik yang dikonsumsi. Kedepan memang punya tekat untuk gerakan zero waste dari tempat kita tinggal. Sampahmu adalah tanggung jawabmu! Kalau semua sudah punya kesadaran akan kelestarian lingkungan, maka kehidupan manusia kan selaras dengan alam. Jawabannya adalah ‘mau atau tidak’? Dan ‘peduli atau belum peduli’?

Ramadhan ini, walau belum benar-benar efektif, saya juga belajar mendaur ulang sampah untuk menjadi kompos. Ceritanya dapat dilihat disini https://www.instagram.com/p/B-qqHJeAB0G/ .


Kisah orang yang bercocok tanam di surga juga dikisahkan dalam sebuah Hadits Qudsi.

Suatu hari Nabi Muhammad SAW berbincang-bincang dengan para sahabat. Saat itu, dihadapan beliau ada seorang laki-laki paruh baya yang berasal dari sebuah kampung.

Nabi Muhammad berkata, “Seorang penduduk surge meminta izin kepada Tuhannya untuk bercocok tanam di surga.”

Allah pun bertanya kepadanya, “Wahai fulan, bukankah dulu di dunia, engkau puas bercocok tanam?”

Orang itu menjawab, “Benar wahai Rabb, tetapi aku ingin bercocok tanam lagi di surga.”

Orang itu pun segera menabur benih. Lalu tampaklah tanamannya dan buahnya. Kemudian ia mengumpulkannya sehingga tumpukannya seperti gunung. 

Allah berfirman kepada orang itu, “Wahai anak Adam, ambilah buah-buah itu. Sungguh dia tidak akan memuaskanmu sama sekali.”

Mendengar cerita Nabi Muhammad tersebut, orang desa itu menukas, “Wahai Nabi Muhammad, engkau tidak menemukan yang ini, kecuali pada kaum Quraisy atau kaum Anshar. Sebab mereka orang-orang yang suka bercocok tanam. Sedangkan kita tidak suka bercocok tanam.”

Mendengar perkataan orang itu pun, Nabi Muhammad pun tertawa. 

(HR Bukhari)

Dari pelajaran hadits tersebut, menunjukan bahwa manusia sangat suka terhadap sesuatu yang sebelumnya telah menjadi kesukaannya, meskipun dia telah menjadi kaya.

Sesungguhnya dalam pertumbuhan tanaman itu adah sebuah dzikir kita kepada Allah SWT. Allah yang menghidupkan dan mencukupkan. Maka perbanyaklah dzikir kepadaNya tersebut.


#hikmahramadhan
#Ramadhan1441H
#arikuntoblog
#arikuntoberbagi
#berbagikebaikan

- - -

Salurkan zakat, infak, sodaqoh, dan waqaf anda melalui Yayasan Sahabat Madani Mandiri

Bank BNI Syariah
845 122 086
a.n Sahabat Madani Mandiri
Info dan konfirmasi ke 0811 8495 598


0 Response to "KEBUN SURGA KITA"

Post a Comment