BERLOMBA-LOMBA DALAM KEBAIKAN

#DAY20
Perlahan tapi pasti, dua pertiga Ramadhan sudah meninggalkan kita. Masih ada sepuluh hari kedepan, untuk menimati kebersamaan Ramadhan. Ada satu amalan ibadah yang dilakukan secara intensif, yang dilakukan Rasulullah SAW, sebagaimana tertulis dalam hadits.
 
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
"Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih." (HR. Bukhari dan Muslim).

Di Ramadhan pula, perintah untuk membayar zakat fitrah ditunaikan. Kewajiban zakat fitrah lebih dulu turun kepada Rasulullah, sebelum zakat harta. "Rasulullah SAW memerintahkan agar zakat fitrah ditunaikan untuk anak kecil, orang dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya, berupa satu sha kurma atau satu sha jewawut atau satu sha kismis atau satu sha gandum."

Rasulullah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang-orang yang berpuasa dari kelalaiannya. Karena sesungguhnya zakat fitrah adalah sedekah maka jika terlewat pembayarannya sampai pelaksanaan salat Idul Fitri maka hukumnya makruh.
Sepluluh hari terakhir memang sebuah tantangan. Godaan kehidupan dunia, atau terus bertahan dengan bekal kehidupan akhirat, saling berlomba. Terkadang letih, karena semuanya ingin kita raih. Tilawah Al-Qur’an, ibadah di sepertiga malam, mengurus pengumpulan zakat dan distribusinya. Belum lagi tugas Bukan perkara yang mudah untuk membagi waktunya. Urusan lain, seperti tugas kantor, membersihkan rumah dan memenuhi kebutuhan opersional sehari-hari juga menuntut untuk diselesaikan dengan baik.

Begitulah Ramadhan. Letih, lelah, insyaAllah akan berbuah pada janjia Allah. Agar kita dimasukan dalam orang-orang yang beruntung dan menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Lomba apa? Tentu lomba menuju pada kebaikan (fatabiqul khoirot).

“Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
( Q.S Al- Baqarah : 148 )

Ada sebuah kisah yang bisa kita ambil sebagai inspirasi tentang dua sahabat Rasulullah SAW, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA. Mereka berdua selalu ingin mejadi yang terbaik dalam beramal. Amal kebaikan Abu Bakar yang terlihat selalu ditiru dan dilampaui jumlahnya oleh Umar.

Suatu hari, Umar melihat Abu Bakar bergegas ke pinggiran kota selepas subuh. Karena rutin, Umar pun mengikutinya. Ia begitu penasaran. Ternyata Abu Bakar mengunjungi sebuah gubuk, yang dihuni oleah seorang nenek renta dan buta. 

Tertegun Umar saat menyaksikan, kondisi penguin rumah tua itu. Setelah memberi salam, Umarpun bertanya kepada nenek tersebut. 
“Apa yang dilakukan pria itu di gubukmu ini, Nek?”
“Entahlah, tapi setiap pagi ia datang, membersihkan rumahku dan menyiapkan makan untukku.” Ujar si Nenek. 
Seketika Umar pun menangis. Ia takut bila ia tak sanggup berbuat lebih baik dari itu. Umar pun bertekad, untuk melampaui kebaikan sahabatnya tersebut. 

Dari kisah tersebut, kita dapat mengambil pelajaran. Hendaklah kita selalu bergegas untuk melaksanakan kebaikan. Karena manusia sering menunda-nunda sesuatu kebakan yang seharusnya bisa dilakukan. Itu semua karena bujukan syaitan, yang selalu menggoda dan tidak ingin manusia selalu beramal baik. 
Selain itu, meningkatkan kualtas kebikan juga perlu dilakukan dalam rangka belajar dan usaha untuk lebih baik dari sebelumnya. Meningkatkan kualitas kebaikan juga menambah pahala. 
Yang tidak kalah penting juga adalah meluaskan sebaran kebaikan. Karena hakikatnya, kebaikan itu harusnya dirasakan olah masyarakat luas. Sebesar apa pun kebaikan itu, walau hanya sebesar biji zarah akan dibalas oleh Allah SWT.

Referensi : https://republika.co.id/berita/ojvsm2313/berlomba-dalam-kebaikan

0 Response to "BERLOMBA-LOMBA DALAM KEBAIKAN"

Post a Comment