AMALAN WALAU SEBIJI KURMA



DAY12

Setiap usaha yang dilakukan, tidak semuanya berhasil dan berbuah manis. Banyak lika-liku. Banyak duri saat menjalaninya.

“Pak, bagaimana kabar? Ini saya, Fulan…” sapa seorang sahabat.

Chat dari nomor hape yang sudah lama tidak muncul di handphone tersebut, sekejab membuat haru. Alhamdulillah, saya masih diingat. Segera saya balas, dengan menanyakan balik keadaannya. 

“Bagaiman usaha sekarang di kampung, Mas?” 

Tahun lalu, beliau memutuskan untuk pulang kampung, untuk memulai usaha baru.

“Alhamdulillah. Sudah panen. InsyaAllah, lebih baik, Pak!”

Seorang yang sudah berusaha maksimal, pasti akan Allah tunjukkan jalan, dalam menghadapi permasalahannya. Beberapa tahun menjadi urban di Jakarta, saya menyaksikan usaha keras sahabat saya tersebut. Menjadi tenaga harian, dengan gaji minim. Menjadi supir taksi, walau belum bisa mengemudi dengan baik dan tahu seluk-beluk Jakarta. Namun semuanya dijalani dengan sabar dan ikhlas. Berbekal pengalaman, akhirnya beliau banyak bejalar. Hingga akhirnya memutuskan untuk memulai usaha barunya kembali di kampung halaman.

Ada sisi menarik yang bisa dijadikan hikmah dari peristiwa tersebut.

Persahabatan yang terlain karena Allah lebih kuat ikatannya. Kita akan merasakan kerinduan apabila, seseorang yang terbiasa bersama kita, namun karena kondisi harus berjarak ruang dan waktu. 

Saling memberi kabar dan mendoakan, walau cuma hanya sapaan, akan jarang dilakukan apabila ikatan persaudaraan itu tidak kuat. Kebanyakan, percakapan dimulai apabila salah satu pihak ada keperluannya saja. Bila tidak, jarang untuk mengingat dan menyapanya. 

Menyapa dan memberi kabar baik kepada saudara adalah amalan kecil yang sangat besar maknanya. Kita dianjurkan untuk selalu menjalankan  amalan-amalan kecil dalam kehidupan kita. Karena amaln tersebut dapat menjaga pelakunya dari siksa api neraka.

Dalam sebuah Hadits Qudsi dikisahkan.

Suatu ketika, Adi bin Hatim bersama Nabi Muhammad. Tiba-tiba, dua orang lelaki datang kepada beliau. 

Laki-laki pertama, “Ya Rasul, aku orang miskin yang membutuhkan bantuan.”

Laki-laki kedua, “Ya Rasul, di jalan-jalan banyak terjadi pencurian dan perampokan.”

Mendengar aduan itu, Nabi Muhammad berkata, “Adapun gangguan di perjalanan, maka tidak lama lagi akan berakhir, kafilah akan datang dan pergi dari Makkah dengan aman.”

Nabi Muhammad melanjutkan, “Tentang kemiskinan, Kiamat tidak akan datang sebelum ada diantara kamu yang berkeliling membawa shadaqahnya namun ia tidak menemukan orang yang mau menerimanya, karena semuanya sudah berkecukupan.”

Nabi Muhammad melanjutkan, “Pada Hari Kiamat, kalian kalian akan berdiri di hadapan Allah tanpa ada penghalang dan penerjemah.”

Allah lalu berfirman, “Bukankan Aku telah memberimu harta?”

Manusia berkata “Benar.”

Allah berfirman, “Bukankah Aku telah mengutus Rasul?”

Manusia menjawab “Benar.”

Setelah itu, manusia yang ditanya itu menoleh ke kiri dan ke kanan, ia melihat neraka.

“Hendaklah setiap manusia memelihara diri dari neraka, walaupun hanya sepotong kurma. Bila tidak mendapatkannya, maka dengan ucapan yang baik.”

(Sumber ; Riwayat Bukhari dari Adi bin Hatim, Maktabah Syamilah. Ditulis kembali dalam buku 60 Hadits Qudsi untuk Anak, Muhammad Yasir LC, Penerbit Al-Kautsar)

Dari hadits diatas tersebut, dapat diambil sebuah pelajaran. Perbanyaklah amal-amal kecil yang dilakukan. Karena amal-amal tersebut dapat menjaga pelakukanya dari siksa api neraka.


#hikmahramadhan
#Ramadhan1441H
#arikuntoblog
#arikuntoberbagi
#berbagikebaikan

- - -

Salurkan zakat, infak, sodaqoh, dan waqaf anda melalui Yayasan Sahabat Madani Mandiri

Bank BNI Syariah
845 122 086
a.n Sahabat Madani Mandiri
Info dan konfirmasi ke 0811 8495 598

0 Response to "AMALAN WALAU SEBIJI KURMA"

Post a Comment