MENEBAR KEBAIKAN
Saat pandemi covid-19, akhirnya Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan. Banyak hal yang akhirnya membutuhkan
penyesuaian. Terutama dalam hal menarik seluruh aktifitas, untuk dikendalikan
dari rumah.
Efek domino masih berlanjut. PHK terjadi di mana-mana, hingga memunculkan tingginya tindak kriminalitas. Banyak yang tidak mengira, jika pandemi dapat dengan cepat melumpuhkan sendi-sendi perekonomian masyarakat saat ini.
Lalu apa yang bisa dilakukan?
Walau tetap berada di rumah,
beberapa kegiatan ini masih dapat kita lakukan untuk menolong sesama ;
1. Kampanye Edukasi
Sejauh ini, social atau pun fisical
distancing, disikapi acuh tak acuh oleh masyarakat. Dari pengamatan, banyak
orang yang pada akhirnya memutuskan untuk tidak mentaatinya, hanya karena alasan
perut. Tidak berpenghasilan, tidak punya tabungan, dan pekerjaan tidak bisa
dilakukan dalam rumah, mengakibatkan mereka memutuskan untuk kembali keluar
pagar demi menyambung hidup.
Pemerintah daerah atau pun pusat, sudah mencoba mengambil kebijakan untuk mencegah penyebaran covid-19 secara maksimal. Perlu adanya dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, agar edukasi ke masyarakat dapat diterima dengan baik dan lebih masif lagi. Pencegahan covid-19, akan cepat terselesaikan apabila semua bergerak bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Sebagai penulis buku anak, tentu saya juga tergerak untuk ikut andil dalam kampanye pencegahan covid-19. Saya menulis dan membuat ilustrasi e-book. Temanya tentang pentingnya berdiam diri di rumah, selama pandemi covid-19. E-book tersebut dapat di baca dan unduh gratis di sini :
![]() |
dokumentasi pribadi |
Saya juga coba membuat komik yang
bercerita tentang pentingnya menjaga jarak, saat berada di tempat umum. Termasuk
membuat tulisan harian yang saya bagi di blog dan sosial media pribadi saya, yang
sebagian besar tema tulisan mengenai Ramadahan dalan menghadapi pandemi covid-19
ini.
Selain kampanye personal, kampanye dalam bentuk grup pertemanan juga dirasakan sangat bermanfaat. Jangkauan target kampanye bisa dirasakan lebih luas, hingga sangat efektif dirasakan lebih masif. Bersama teman-teman penulis bacaan anak lainnya, saja juga mengkampanyekan penggunaan masker dan mendongeng cerita anak, sebagai bentuk aksi agar tetap di rumah saja.
Mungkin apa yang dilakukan terlihat sepele, namun itu semua adalah bentuk usaha yang dapat dilakukan, dalam rangka menebar kebaikan, agar tetap optimis menghadapi pandemi ini.
2. Memberi Bantuan
Berdiam di rumah, bukan artinya
tidak peduli dengan kondisi masyarakat yang ada di lingkungan sekitar. Walaupun
dianjurkan untuk mengisloasi diri, namun kita harus saling membantu. Tidak ada
yang tidak bisa, dalam memberi bantuan sesama! Semua bisa dilakukan jika bergerak
bersama-sama.
Dalam sebuah hadits, Ulama
Syafi’iyah dan Hambali berpendapat bahwa yang menjadi tetangga adalah sekeliling
40 rumah, dari rumah kita. Itu artinya dari segala arah, depan, belakang, kanan
dan kiri.
Jika memang demikian adanya, patutlah radar kepedulian kita hidupkan kembali. Cari tahu dan pastikan orang-orang terdekat dalam lingkungan tempat tinggal kita aman. Jangan sampai ada tetangga yang sakit bahkan sampai mati karena kelaparan. Jika masih ada sebagian bahan makanan untuk berbagi, maka berikan kepada tetangga. Karena dalam setiap kebaikan yang kita tanam, Allah SWT akan membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.
Ada yang menarik dari twit seorang penulis, @afifahafra79, yang bisa jadi menjadi renungan bersama.
“Jangan mencuri saudaraku… jika kau lapar, ketuk pintu rumah kami.
Jujurlah bahwa kau tak memiliki apapun untuk dimakan. Jika kami ada, kami akan
bantu. Jika tidak ada, kita akan lapar bersama-sama…”
![]() |
dokumentasi dompet dhuafa |
3. Menghidupkan Lembaga ZISWAF
Dalam setiap perjalan hidup selalu ada masa-masa saling
berpasangan. Akan ada masa sempit, agar kita bisa belajar menyuskuri masa lengang.
Ada masa sakit, agar kita belajar menikmati masa sehat. Dan ada masa miskin,
agar kita bisa menghargai masa kaya. Semua dipergilirkan.
Bagi korban terdampak, sempitnya masa-masa seperti saat ini, akan sangat berarti bila ada orang yang peduli dan berbagi. Begitu banyaknya orang-orang terdampak, sementara tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir, membuat kepedulian terhadap sesama perlu terus diupayakan.
Saat-saat ujian melanda, keberadaan lembaga yang berkonsentrasi untuk menggalang dan menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf (ZISWAF) menjadi sangat terasa keberadaannya. Melalui lembaga ZISWAF, sedikit nbanyak hal yang bisa tertangani. Lembaga ini mejadi tangan perantara antara mereka yang berpunya dan yang membutuhkan. Sementara, ada di zona berpunya atau zona membutuhkan, itu hanya masalah waktu saja. Karena tidak ada yang tidak mungkin. Allah yang mempergilirkan, ada dimana seseorang pada suatu waktu. Itulah makna pentingnya menebar kebaikan sewaktu kita ada dalam zona berpunya.
Keberadaan Dompet Duafa sebagai lembaga ZISWAF, yang sudah berdiri sejak tahun 1993 sangat bermanfaat dan menginspirasi banyak pihak. Tidak hanya individu-individu, keberadaannya juga dapat diterima oleh banyak instansi-instansi perusahaan nasional ataupun swasta, sehingga keberadaannya maskin dapat dirasakan, hingga menjangkau pelosok nusantara.
Kini, dengan semakin canggihnya teknologi infromasi, donasi juga dapat dilakukan dengan sangat mudah. Bagi yang ingin menyalurkan ZISWAF-nya, bisa melakukan transaksi melalui link ini https://donasi.dompetdhuafa.org/ .
Selama pandemi ini, bersama
teman-teman lingkungan rumah, mendapatkan kepercayaan untuk menyalurkan bantuan
dari salah satu lembaga ZISWAF.
Ada kisah yang cukup menyentuh. Pak Subi, seorang ayah yang setiap hari berjualan kopi keliling terminal, harus terhenti usahanya. Sudah sebulan lebih, ia melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk menyambung hidup keluarganya. Saat ini, ia diminta oleh lingkungan untuk menjaga portal jalan masuk ke komplek perumahannya. Seperti diketahui, pemberlakuan lockdown saat ini juga dilakukan mandiri di beberapa tempat, di ujung jalan masuk perumahan. Dengan penghasilan yang tidak seberapa tersebut, ia masih berharap dapat bekerja untuk membeli kebutuhan harian. Beruntung bantuan datang dari beberapa teman dan kerabat. Saat bantuan berikan kepadanya, ia mengucapkan rasa syukur atas pemberian beberapa bahan pokok yang diterimanya.
![]() |
dokumentasi pribadi |
Tercatat hingga saat ini sudah dua
ratus paket yang terdistribusi. Pembagian ini tidak akan berjalan bila kita
saling bekerjasama dan tolong-menolong dalam hal pendistribusiannya.
Senang rasanya, saat melihat senyum yang kembali mengembang dari bibir korban terdampak dan memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan. Masih banyak orang dengan posisi tangan diatas yang memberikan perhatian yang juga perlu diberi apresiasi. Pada akhirnya, hanya Allah saja yang dapat mebalas segela kebaikan yang telah diperbuat.
Lembag ZISWAF ini terbukti sangat dirasakan manfaatnya, terutama di saat situasi yang membutuhkan penanganan lebih yang intensif, seperti masa pandemi ini.
Kegiatan diatas adalah salah satu contoh yang mungkin bisa kita lakukan ditempat kita tinggal. Yang intinya mengajak kepada siapapun untuk menebar kebaikan, dari hal terkecil yang bisa kita lakukan dari rumah. Pandemi ini banyak memberi pelajaran bagi kita semua untuk tetap sabar dan tawakal kepada Allah SWT. Sabar dalam mengadapi ujian yang saat ini masih kita rasakan bersama dan tawakal terhadap segala ketentuan yang telah Allah kita tatapkan kepada kita semua. Berdoa semoga ujian penyakit ini cepat Allah angkat, dan semuanya bisa berjalan kembali dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.
Test
ReplyDelete