BALADA BACAAN TARAWIH

#DAY7

“Bacaan di surat An Nazi’at itu, fa izaa jaaa`atith-thooommatul-kubroo, atau fa izaa jaaa`atish-shoookhkhoh…?” tanya saya selepas sholat tarawih.

Konon kabarnya, pandemi yang menyebabkan harus tarawih di rumah, menyisakan PR tersendiri bagi kaum Dad. Benarkah demikian?

Saya sendiri mengalaminya. Selama ramadhan selalu menjadi imam di rumah. Tapi saya selalu menikmatinya. Menjadi imam sholat tarawih bersama keluarga setiap hari, adalah anugerah yang luar biasa. Ada rasa, nyesss, setelah selesai sholat tarawih bersama. 

Menjadi imam sholat tarawih, memang menjadi tantangan tersendiri buat kaum Dad. Jika selama ini mengandalkan sholat di masjid dan mengikuti imam, kali ini kaum Dad harus berhitung. Paling tidak hafalan juz amma nya perlu di ulang-ulang kembali. Atapun pun yang masih belum bisa hafal satu juz, minimal dua belas surat pendek yang harus dihafalkan kembali. Ini untuk mengindari komen-komen dari anak-anak. “Yah…, kulhu lagi, kulhu lagi,” hehe…

Mengulangi hafalan merupakan agenda yang harus dilakukan selama ramadhan ini. Apali saat WFH, saya punya banyak kesempatan untuk membaca dan mengulangi bacaan Al-Quran. Paling tidak untuk mempersiapkan bacaan saat sholat berjamaah.  Alhamdulillah, anak-anak sudah lebih banyak hafalan, dan dapat mengoreksi apabila terlupa di tengah bacaan. 

Lain lagi saat Neng, yang mengingatkan beberapa kekeliruan saat melafazkan bacaan. Ia mengoreksi dari sisi makhroj (tempat keluarnya suara) huruf dan hukum-hukum tajwid lainya. Beliau memang memang guru pengajian majelis taklim ibu-ibu dan menjadi menjadi murid lembaga tahfidz dekat rumah. Jadi selama sholat berjamaah, serasa sedang di test bacaan. Selesai sholat baru disampaikan beberapa kesalahan yang masih dilakukan. Alhamdulillah… guru yang ini, cantik, baik hati dan tidak sombong. Hehe… Paling tidak, tidak seperti seorang ibu di sinetron yang suka mencubit perut saat suaminya saat salah mengaji. Auuu… 

PR menghafal itu pada hakikatnya akan membuat para kaum Dad untuk berlatih dan lebih percaya diri lagi menjadi imam yang baik buat keluaraganya di rumah. Mungkin pesan itu yang ingin Allah sampaikan. Mengulah dan mengulang lagi, agar lebih mahir. Betapa bahagianya bisa diberi kesempatan intim bersama keluarga seperti saat ini. Ini adalah sisi lain yang perlu disyukuri, saat menghadapi pandemi. Semoga Allah ridho untuk kaum Dad dan keluarga di rumah. Aamiin.

- - -

Salurkan zakat, infak, sodaqoh, dan waqaf anda melalui Yayasan Sahabat Madani Mandiri

Bank BNI Syariah
845 122 086
a.n Sahabat Madani Mandiri
Info dan konfirmasi ke 0811 8495 598




0 Response to "BALADA BACAAN TARAWIH"

Post a Comment