UANG LUSUH DARI IBU
Kami berkumpul di salah satu pojok rumah sakit. Bapak yang kritis, harus pindah ruang dan membutuhkan tindakan lebih lanjut.
Wanita berhati bidadari itu mengumpulkan kami, anak-anaknya. Ia mencoba menenangkan, walau saya tahu, kegelisahan hatinya jauh lebih besar dari petuahnya kepada kami semua.
"Ini untuk biaya rumah sakit Bapak..." imbuhnya, sambil mengeluarkan uang dari balik tas miliknya. Kami semua tidak mengira. Uang itu bukan berasal dari bank, sebab tumpukannya terlihat lusuh.
"Ibu, itu uang siapa?"
"Uang hasil tabungan Ibu sendiri," balasnya cepat. "Itu uang dari kalian, yang Ibu kumpulkan..."
Keharuan membuncah. Kami memeluknya dengan erat. Pelajaran rasa cinta kasih dan pengorbanan, dalam memperjuangkan kesembuhan Bapak.
Itu hanya sebuah kepingan cerita, dari lautan kasih, yang Ibu tebar untuk kami semua.
Ibu sayang...
Saat ini, hampir tiga tahun kepergian Bapak. Kami tahu, tidak akan mudah bagimu untuk menjalaninya. Tegar terus ya, Bu... Semoga Allah selalu meridhoi jalan kehidupanmu. Memberikan kasih sayang yang berlimpah. Sehat selalu dan bahagia selamanya.
Saat ini, hampir tiga tahun kepergian Bapak. Kami tahu, tidak akan mudah bagimu untuk menjalaninya. Tegar terus ya, Bu... Semoga Allah selalu meridhoi jalan kehidupanmu. Memberikan kasih sayang yang berlimpah. Sehat selalu dan bahagia selamanya.
Aamiin ya Rabbal Alamin.
0 Response to "UANG LUSUH DARI IBU"
Post a Comment