Mengajarkan Anak Berenang, Perlukah?
Rasulullah Saw. menyuruh kita mengajarkan tiga jenis olah raga ; berkuda, memanah dan berenang. Ketiganya mengandung makna; kecepatan, ketepatan sasaran dan daya tahan. Maka, jika kita menginginkan anak-anak punya daya tahan tubuh yang prima, latihlah mereka berenang.
Berikut adalah 5 tips dari pengalaman, saat mengajarkan mereka berenang.
1. Menentukan waktu renang yang tepat.
Jika ada rencana berenang, kami sudah merencakan beberapa hari sebelumnya. Selain itu, kami juga datang ke tempat renang lebih awal. Pagi hari saat matahari belum menyengat, adalah waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas renang. Selain masih segar, pengunjung renang yang lain juga belum banyak yang datang, hingga bisa lebih leluasa.
Kalaupun sore hari, biasanya kondisi kolam renang sudah tidak bersih lagi, sehingga bisa saja mempengaruhi semangat kita untuk berenang.
2. Mengajari teknik berenang yang benar.
Anak akan merasa senang jika orang tuanya sendiri yang mengajarkan cara berenang. Tapi tidak semua orang tua bisa, bukan? Nah, jika ada pelatih di kolam renang yang kita tuju, mengapa tidak menggunakan jasanya?
Mengajarkan anak berenang juga bisa mencari referensi melalui buku dan internet. Akan lebih baik, jika kita membahas materi beberapa hari sebelumnya, agar mereka masih mengingat tentang materi yang diberikan.
3. Menjadikan agenda rutin.
Berenang adalah kegiatan yang menyenangkan. Jika kita menginginkan anak-anak kita mahir, tentu harus dibuat agenda secara kontinyu. Dua pekan sekali adalah waktu yang ideal untuk anak-anak belajar berenang. Anak-anak yang tumbuh dan menguasai teknik berenang yang baik, tentunya akan merasa nyaman dan percaya diri. Orang tua tidak khawatir anaknya tenggelam, saat mereka sedang asyik berekreasi air.
4. Memastikan kondisi anak sehat.
Renang bertujuan untuk menjadikan tubuh sehat dan bugar. Maka menjadi sebuah pertibangan bila anak-anak tidak dalam kondisi kurang fit, saat diajak berenang.
Sarapan adalah hal terpenting, yang harus diperhatikan. Sarapan dapat menghindari buah hati merasa mual dan masuk angin, selesai berenang. Jangan lupa untuk membawa bekal makanan yang cukup yang menjadi kesukaan mereka. Biasanya selesai berenang, nafsu makan akan meningkat. Ini menjadi kesempatan untuk memberi makanan bernutrisi tinggi untuknya.
5. Mencari kolam renang yang kondisif.
Tidak semua kolam renang cocok untuk anak-anak. Saat ini semakin banyaknya kolam renang yang tumbuh di lingkungan kita, namun hanya menyuguhkan fasilitas permainan saja. Akibatnya anak-anak lebih suka bermain air, ketimbang mendalami praktik berenang itu sendiri. Tidak jarang, selesai acara, buah hati kita jatuh sakit, akibat telalu lama terendam air. Akibatnya acara belajar berenang tidak tepat sasaran dan kita merasa enggan untuk kembali ke kolam renang. Olah karenanya, carilah kolam renang yang nyaman dan tidak banyak menawarkan fasilitas permainan air tersebut. Tentu akan lain cerita bila tujuan kita ke kolam renang, hanya mencari kesenangan saja.
Nah, selamat berenang. Semoga tips sederhana diatas bisa menjadi inspirasi anda berenang-senang bersama buah hati.
Salam ceburrrr! Brrrr!...
blog ane : www.dapurasin.blogspot.co.id
ReplyDelete